Menggenggam Semesta dengan Pikir, Rasa, dan Aksi
Di bawah langit yang luas tanpa batas,
Aku berpikir tentang mimpi yang ingin kujemput,
Seperti angin yang terus berhembus,
Menuju tempat-tempat yang belum pernah kujelajahi.
Dalam diam, aku rasakan hangat matahari,
Menyapa hatiku dengan lembut penuh arti.
Perasaan yang mekar seperti bunga di pagi hari,
Menggeliatkan energi, menggema dalam jiwa ini.
Aku melangkah, tak lagi bimbang,
Setiap langkahku adalah afirmasi yang kuat,
Bukan sekadar mimpi yang menari di kepala,
Tapi nyata, hadir dalam wujud yang kurangkai.
Pikiranku adalah benih,
Perasaanku adalah air yang menyiram,
Aksiku adalah tanah tempat tumbuh,
Dan semesta mendengar, lalu memberi jawaban.
Kini ku lihat, di depan mata ini terbentang,
Segala yang pernah terlintas dalam pikiran,
Terasa dalam hati, kini telah terjadi,
Karena aku percaya, bertindak, dan akhirnya mewujud nyata.
Makna Puisi:
Puisi ini menggambarkan kekuatan hukum tarik-menarik (law of attraction), di mana pemikiran yang positif, perasaan yang mendalam, dan tindakan yang nyata dapat membawa hasil yang diinginkan. Pikiran diibaratkan sebagai benih, perasaan sebagai air yang menyiramnya, dan tindakan sebagai tanah yang menumbuhkan. Dengan sinergi ketiga elemen ini, semesta merespons dan membawa impian menjadi kenyataan. Puisi ini mengajak kita untuk tidak hanya bermimpi, tetapi juga merasakan dan bertindak, sehingga keinginan kita bisa terwujud.
0 comments:
Post a Comment